"Aku mengenalimu melalui satu nama, Aku memahamimu melalui satu renungan, Aku mengingatimu melalui satu kenangan dan Aku menyayangimu melalui satu persahabatan"
Sunday, December 19, 2010
debu jalan dakwah
Tuesday, December 7, 2010
Saatnya Generasi Pewaris Bangsa Bersiap Memimpin Kebangkitan Ummah


Friday, November 26, 2010
Semarak Dakwah
Wednesday, November 24, 2010
Cinta Ibu
Wednesday, October 27, 2010
MUJAHIDAH DARI BUMI JIHAD

Aku wanita mujahidah
Yang tercipta dari rusuk lelaki jihad
Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku
Mengajak untuk berjihad
Akan ku dampinginya di sana
Akan ku bersedia dengan semua syaratnya
Cinta ALLAH dan Rasul lebih utama
Aku rela berkelana mengembara
Melindungi agama ALLAH
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi ALLAH
Tak mungkin ku pilih dirimu
Bila dunia lebih kau damba
Lupa kampung halaman, sanak saudara
Bahkan harta harta yang terpendam
Aku rela hidup terasing seadanya
Asalkan di akhirat bahagia
Saat aku setuju, dan kau tiada ragu
Aku tekad menemanimu
Aku wanita mujahidah
Mengalir pada nadiku darah lelaki yang berjihad
Bilakah kan datang padaku, peminang yang penuh tawadhuk
Akan ku harungi bahtera lautan jihad
Jika kau tak bersedia untukku
Agar jiwa dan ragamu tak terusik
Dibebani dengan manja, gundah dan gelisahku
Tinggalkanlah aku
Tak mungkin aku memilihmu
Jika yang fana lebih kau cinta
Kemilau dunia dan remang lampu kota
Lazat makanan dan laju nafsu durjana
Meninggalkan dakwah,
Dan menanggalkan pakaian taqwaku, dengan laranganmu
Meniti jalan panjang medan jihad
Yang ada hanya darah dan airmata
Debu berterbangan,
Luka dan syahid yang berulang….
Jika masih ada ragu di hatimu
Akan ku teguhkan azam untuk melupakanmu
Aku wanita dari bumi jihad
Dengan sebakul semangat
Ku siapkan diri menanti pendamping hati
Memaut bahagia, pelepas lelah dan kejenuhan
Ku tepiskan semua mimpi yang tak bererti
Adakah yang sedia mendamaikan hatiku?
Perjalanan ini tak mungkin ku langkah sendiri
Tanpa peneguh kaki, pendamping perjuangan
Yang melepaskan dengan selafaz doa
Meraih syahid tujuan utama
Rabbi, ku dengar panggilanMu
Untuk meniti jalan redhaMu
Datangkanlah pendamping, menemaniku..
Tuesday, October 26, 2010
cukupkah masa ini....?

Thursday, October 7, 2010
segalanya hanya kerana ALLAH...

saat mendengar luahan mak, aku hanya dia menggumam. tak tahu apa yang ingin di kata. akal ligat berfikir, memproses kata-kata mak, lalu menghantar isyarat kepada hati dan wajah, untuk menzahirkan riak yang sepatutnya. hanya wajah berbicara. ketika itu, aku tahu mengapa luahan itu begitu menyentuh hatiku, namun aku tak dapat meluahkannya di mulut.
lalu, apa yang berbicara pada akal dan hati pada saat itu, kembali berbicara padaku kini. arwah nenek kembali ke rahmatullah pada usia mak belum menjangkau 20 tahun. pastinya ketika itu dunia mak terasa sepi. walau di isi dengan segala macam program untuk menutup lompang kosong itu, takkan tertutup. kesepian, rindu, dan segala macam rasa itu mendasari lubuk hati. tak mampu terluahkan melalui kata-kata. walau ketika bermunajat pada 'DIA'....mulut tak mampu berbicara...hanya hati berdetak-detuk meluahkannya. pantas saja air mata tak mampu di empang...
walau jarak umur itu hanya 6 tahun, aku ttp merasai apa yang mak rasai dulu. mungkin juga adik2 turut alaminya...namun, bukan atas dasar pentingkan diri, rasa itu tetap saja berada di lubuk hati. aku tak mampu membawanya ke atas. ia tak mampu ku keluarkan dan pamerkan ia pada wajah, pada kata-kata, pada air mata dan pada segalanya...
hanya DIA Yang Maha Tahu....bahawa hati ini pilu tanpa sebarang toresan, hati ini sakit tanpa sebarang kecederaan, hati ini duka tanpa sebarang derita...tapi...hati ini bengkak menahan rindu padamu bondaku yang mencintai DIA lebih dari segalanya...
yang mengenalkan batu asas agama dalam hidupku,
yang meyakinkan aku bahawa DIA satu-satunya paling berharga dalam hidup kita,
yang mengasihi kami atas dasar agama,
yang keras mengajar kami membaca kitab suciNya,
yang mengenalkan keteguhan cinta kami pada para Nabi-NabiNya,
yang merelakan tiap langkah perjuangan kami demiNya,
yang bonda zikirkan dalam tiap sedutan nafas udaraNya...
aku mencintai dan merindukan dia dalam hidupku....
kerna dia pernah mengajarkanku, bahawa cintailah segala yang ada di sekitarmu, teman, guru, sahabat, alam dan segala isinya, terutama perjuangan dan apa yang ada di sepanjang perjalanan ini, semata-mata segalanya hanya kerana DIA, ALLAH Yang Menciptakan alam dan segala isinya...
"SAYANG MAK SELAMANYA.....MOGA DIRIMU AMAN DI SANA,
RESTUMU DULU, MENGIRINGI TIAP LANGKAHKU................"
Monday, September 27, 2010
aKu iNgIn NaFaS iNi PaNjAnG .......BaNtU, PiMpIn tAnGaNkU, kE sYuRgA SaNa.....
ini cuma sekadar sebuah coretan yang tak tahu di mana mula dan hujung nya. sekadar sebuah luahan rasa hati, pada saat tak tahu berbicara kepada sesiapa selain DIA, dan pada saat merasa bukan semua orang dapat memahami apa yang bersarang di kepala, dan pastinya, bukan semua mempunyai masa untuk mendengar luahan yang ntah apa-apa ni...tapi...pastinya DIA kan punya masa untuk mendengar luahan hati tiap hambanya. saya kongsikan di sini sekadarnya, untuk meluahkan apa yang bersarang di kepala. walau pun anda yang membaca mungkin takkan mengerti apa sebenarnya pokok masalah ni, sejuta terima kasih saya ucapkan kerana telah meminjamkan tangan anda untuk mencari blog ini, juga meminjamkan mata yang cantik itu untuk membaca coretan ini. syukran a'la kulli haal... ;)siang tadi exam ulum hadith, alhamdulillah, masih ALLAH beri ilham untuk menjawab....moga2 beroleh hasil yang baik hendaknya...paling mengecewakan, ia adalah hari yang sangat tak berkualiti...ngantuk setiap kelas...huhu...akibat berjaga malam, memikirkan benda yang tak sepatutnya...Ya Tuhan, pimpinlah aku agar aku benar-benar berada di jalanMu,,...moga tadi adalah hari terakhir dalam episod murung yang melanda hidupku. mengapakah?! bermula dari berita yang tidak enak itu, aku benar-benar ditampar ujian ini, walau hanya sedikit, tapi terasa ia sangatlah besar kesannya. mengapakah? sedang dulu, aku pernah lalui getir yang lebih pahit dari ini, Kau selalu memberi petunjukMu...namun kini, aku bagai tiada layar arah itu.bersemangat!!!! sedang dulu kau sudah dibesarkan dengan penuh semangat oleh jiwa itu, yang didadanya hanya ada jihad untuk agama. datanglah pelangi, membawa pergi hujan duka dan membawa datang wajah ceria....kau telah berada di tempat yang ramai orang impikannya. setelah jiwa itu berlelah menemani malam-malam mu untuk membaca, jiwa itu yang menghantarmu dengan restunya, bahkan jiwa itu yang berdoa untuk mu di depan rumahNya, apakah kau tidak merasa betapa lelahnya dia. membawa langkahnya untuk sampai ke tempat mulia, semata-mata mendoakan untukmu? sedarlah, bahawa kau sungguh beruntung, DIA mengurniakan mu lapangan sebenar sejak dulu. kalau kau masih menyedari....sentiasalah gembira, kerana mukmin yang benar adalah yang gembira berada dalam penjara dunianya, kerna pasti di sana, lembah yang penuh rahmat menanti....sungguh, episod murung ini benar-benar menampar pipiku, bahawa jasad itu telah tiada....pada saat air mata tak mampu diempang, aku mencari dia seperti dulu, untuk bercakap, bercerita, meminta nasihatnya...dan segalanya...tiada...nombornya ku dail, tiada sebarang jawapan...aku rindu............pada semuanya....segala yang aku lakukan pasti ada memori yang terimbas. lalu, benar, aku juga melakukan seperti apa yang telah dilakukannya dulu....temannya membesarkan kami hanyalah ALLAH....kekasihnya sepanjang mengasihi kami hanyalah ALLAH, penasihatnya juga hanya ALLAH...dan air mata itu terus laju. tanpa dapat disekat, dan tanpa aku tahu, di mana tempat letaknya selama ini, selama aku tak mengalirkannya....dan aku tahu, aku akan melakukan apa yang telah dilakukannya, menggembirakan yang lain, dan memberi nyawaku kepada jalan yang telah terbentang ini. jiwa itu pasti tersenyum di sana, kerna dulu, dia telah memberi setiap nafasnya kepada perjuangan ini, lalu dia telah menghirup kembali nafas itu dengan segar sekali di sana......pasti!...dari hati yang mengingati...bahawa hanya DIA untukku...
Wednesday, September 22, 2010
13 Syawal 1431 / 22 September 2010
Wednesday, September 8, 2010
Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..

Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Rasulullah s.a.w. bersabda :“Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meredhoinya, maka dia akan masuk surga.”
(Hadith Riwayat Ahmad dan Thabrani)
*****************************************************************************************************************************
Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi ‘kita’..
Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta’ala..
Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..
************************************************************************************************************************
( Oleh Aztriana 180610/ 01’50 Makassar.. ^_^v )