Saturday, September 4, 2010

26 Ramadhan 1431 H

"Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa kerana (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa 'Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau redhai, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh'"

saya di KL Sentral saat menaip coretan ini. menanti waktu yang sepatutnya untuk ke gombak. malam tadi, di rumah sewa kami, semua teman-teman (adik-adik sebenarnya) sudah siap melangkah kaki memijak tangga bas untuk pulang ke kampung halaman mereka. gembira di wajah tak perlu di bicara. saya melihat dalam kesayuan. saya menjadi orang terakhir keluar dari rumah sewa kami.

cuti hari raya kali ini memang sangat panjang. tapi, saya tidak tahu benarkah sepanjang cuti ini saya berada di rumah. masih segar di mata segala kenangan arwah mak. saya akui, betapa kuat sekalipun saya melangkah, saya masih menangis tersedu sedan tatkala mengenangnya dalam doa dan sujud saya. kadangkala hanya saya cuba mengeraskan hati agar air mata tidak mengalir lalu membuatkan solat saya hampir karam dek tangisan.

masih terngiang-ngiang pesan arwah semasa sakit, agar menjaga adik-adik...namun hingga saat ini, saya belum mampu melaksanakannya dek keterbatasan yang ada..alhamdulillah, adik semakin dewasa, matang, dan sangat memahami...september ini genap adik berusia 15 tahun. renungan saya pada diri sendiri, saat 15 tahun, emak masih di sisi saya...namun pada saat itu saya telah mula melangkah jauh, melibatkan diri dengan program-program di luar.sering meninggalkan emak di rumah bersama adik-adik yang nakal membesar...

tanpa ayah, lalu, tiap kali saya pulang dari program, emak pasti memberi laporan tentang aktiviti adik-adik. kegembiraan dan kesusahan hatinya tentang perilaku anak-anak yang sedang membesar. saya tak mampu berbuat apa-apa. tapi..saat itu saya memahami bahawa emak menjadikan saya temannya di perjalanan. berkongsi suka dukanya membesarkan adik-adik...dan ada ketikanya dia meminta sokongan saya untuk bertindak sesuatu terhadap kenakalan adik-adik...terasa saya seperti orang dewasa saat itu. terasa saya seperti seorang ayah yang membenarkan apa yang ingin mak lakukan.

lalu, jadilah saya bersikap seperti seorang ayah....persis! kata orang...

pagi tadi saya membaca post adik saya yang kini mengambil jurusan kedoktoran. dia yang selalu membuat emak gusar saat kecilnya, menulis sesuatu yang dilihat dari hikmah. Ya Allah, benar kini, adik-adik saya telah membesar dengan matang. mereka melihat dari sisi berbeza dari orang lain. saya bersyukur atas nikmat ini, ALLAH, Kau telah memberiku kehidupan terbaik sejak dulu.

ketiadaan ayah suatu ketika dulu, juga merupakan perkara yang baik untuk kami. ALLAH, Kau telah menyiapkan kami di satu medan perjuangan suatu ketika dulu, yang kami tak pernah tahu siapakah jurulatihnya, siapakah penggerak dasar latihan itu...namun, ia terjawab kini dalam setiap langkah kaki kami. moga langkah ini terus maju dan tetap dalam landasan yang telah Kau bina untuk kami menuju syurgaMu...

saya berkongsi post adik saya itu di facebook...berkongsi dengan mereka-mereka yang merasa kehadiran emak dalam kehidupan, samada mereka pernah berjumpa dengannya atau pun tidak...air mata saya tak mampu di tahan saat membaca komen-komen mereka. saya jauh merasa bangga, tapi apa yang saya rasa adalah, betapa indahnya ukhuwwah Islam, yang emak ajarkan kepada kami sejak kecil..walaupun ayah tiada di setiap raya-raya kami sebelum ini, emak tetap setia memimpin tangan-tangan kecil anak-anaknya untuk saling menziarahi sanak saudara hingga ke hujung kampung..bukan setakat itu..malah teman-temannya...yang sehingga kini, saat menatap wajah-wajah sahabatnya, masih tergambar di ingatan saya, emak duduk-duduk bersama-sama mereka. berbicara persoalan anak-anak dan akhlak mereka, persoalan dakwah dan halatuju muslimah setempat, dan lain-lain...



kerana, emak sentiasa berpesan, menjaga silaturrahim orang-orang yang pernah bersama atau mengetahui ttg ibu dan bapa adalah di tuntut...atas kerana itu, saya merasakan setiap insan sepanjang perjalanan ini adalah mereka yang emak sayangi kerana ALLAH...

teringat saat saya dan Nadiah (sahabat) pulang dari program pada jauh2 malam...emak setia bangun untuk membukakan pintu...dengan senyumnya, dia meraikan kami yang keletihan dengan kata-kata indahnya, "Mujahidah-mujahidah Islam sudah pulang....." yang kami anggap sebagai doa seorang ibu, lalu kami aminkan di dalam hati.

sepanjang sujud-sujud saya pada ramadhan ini, tak pernah lekang dari doa untuknya. segala kenangan yang tersimpan ini membuatkan kaki saya selalu longlai saat melangkah ke pintu rumah bonda tercinta...

hati saya ingin segera pulang ke sana...melihat setiap sudut rumah bonda, pusaranya, dan adik kembar yang persis sepertinya...tapi kaki saya berat melangkah, kerana tahu diri takkan tertanggung menahan air mata dan sebak dalam dada apabila seluruh ingatan ini hanya ada dan tertumpu pada kenangan bersamanya...

Ya Allah, kuatkanlah kakiku melangkah, di sana sebuah lembah indah yang ibu sediakan untuk kami bersama aliran sejuk ukhuwwah di tengah-tengahnya....


...dari hati yang mengingati...bahawa hanya DIA untukku...

No comments:

HULURKAN SUMBANGAN ANDA UNTUK SAUDARA KITA DI FATHONI DARUSSALAM

Create your own banner at mybannermaker.com!